Jalan cerita kisah diatas saya sendiri tidak pasti sahih
atau tidak. Mungkin sahih atau mungkin terdapat penambah / penyedap jalan
cerita (israiliyat). Wallahu a3lam. Tapi yang pasti, versi inilah yang sampai
kepada saya dan kebanyakan kita semua.
Memang! Kisah ini banyak pengajaran bagi mereka yang
berfikir. Sama ada berfikir ke arah yang positif, mahupun negatif. Bergantung
kepada sudut pandang masing-masing.
“ Tak semestinya orang yang tak pakai tudung, tak baik.
Sedangkan pelacur pun boleh masuk syurga!”
“Jadi pelacur pun boleh masuk syurga kalau buat baik”
“ Kita tidak boleh menghukum orang sebab kita bukan
TUHAN!”
Bila tak solat, makan rasuah, berjudi , dengan selamba je dia cakap “ Kan
kita selalu sedeqah kat umah anak yatim? Pergi haji tiap-tiap tahun...”
Mesti kita pernah dengar ungkapan-ungkapan di atas bukan?
Sebab agak tak puas hati, saya cuba untuk cari matan hadith
yang menceritakan tentang Kisah pelacur terpilih tersebut dengan anjing yang
menjadikan dirinya mulia di sisi Rabb-nya.
153- عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ امْرَأَةً بَغِيًّا رَأَتْ كَلْبًا فِي يَوْمٍ حَارٍّ يُطِيفُ بِبِئْرٍ قَدْ أَدْلَعَ لِسَانَهُ مِنْ الْعَطَشِ فَنَزَعَتْ لَهُ بِمُوقِهَا فَغُفِرَ لَهَا. (رواه مسلم)
153- Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi Muhammad (sabdanya): "Bahawa seorang perempuan pelacur telah melihat seekor anjing pada suatu hari yang cukup terik panasnya sedang berpusing-pusing mengelilingi sebuah perigi sambil menjelirkan lidahnya disebabkan dahaganya. Perempuan itu segera mengambil air perigi dengan sarung kakinya (yang diperbuat dan kulit kambing) dan diberi minum kepadanya. Dengan (perbuatan yang baik) itu Allah Taala mengampunkan dosanya."(1)
(Hadith Sahih - Riwayat Muslim)
1. Kitab yang sama (14:242).
Hadith ini adalah tentang fadhilat bersedekah, hatta kepada binatang sekalipun. Tapi selalu orang quote silap, sebenarnya bukan [b]dimasukkan syurga[/b] tetapi [b]diampunkan dosa[/b]. Tentang dosa yang diampunkan itu tidaklah diperincikan Rasul s.a.w, dia juga tidak berkata SEMUA dosa.
Dalam versi yang lain;
Bukhari meriwayatkan dalam Shahih-nya dari Abu Hurairah
bahwa Rasulullah bersabda, "Ketika seorang laki-laki
sedang berjalan, dia merasakan kehausan yang sangat, lalu dia turun ke sumur
dan minum. Ketika dia keluar, ternyata ada seekor anjing sedang menjulurkan
lidahnya menjilati tanah basah karena kehausan. Dia berkata, 'Anjing ini
kehausan seperti diriku.' Maka dia mengisi sepatunya dan memegangnya dengan
mulutnya, kemudian dia naik dan memberi minum anjing itu. Allah berterima kasih
kepadanya dan mengampuninya." Para sahabat bertanya, "Ya Rasulullah,
apakah kita bisa meraih pahala dari binatang?" Beliau menjawab, "Pada
setiap hati yang basah terhadap pahala."
Muslim meriwayatkan dalam Shahih-nya dari Abu Hurairah dari Nabi bersabda, "Seorang wanita pezina melihat seekor anjing yang berputar-putar di atas sumur pada hari yang panas. Anjing itu menjulurkan lidahnya karena kehausan. Lalu wanita itu menimba air
dari sumur dengan sepatunya, maka dia diampuni."
Dalam riwayat Bukhari dari Abu Hurairah, "Seorang wanita pezina diampuni. Dia melewati seekor anjing di bibir sumur yang sedang menjulurkan lidahnya. Nabi bersabda, 'Ia hampir mati karena haus. Lalu wanita itumelepas sepatunya dan mengikat dengan kerudungnya dan menimba air dengannya untuk anjing itu. Dia diampuni karenanya."
Muslim meriwayatkan dalam Shahih-nya dari Abu Hurairah dari Nabi bersabda, "Seorang wanita pezina melihat seekor anjing yang berputar-putar di atas sumur pada hari yang panas. Anjing itu menjulurkan lidahnya karena kehausan. Lalu wanita itu menimba air
dari sumur dengan sepatunya, maka dia diampuni."
Dalam riwayat Bukhari dari Abu Hurairah, "Seorang wanita pezina diampuni. Dia melewati seekor anjing di bibir sumur yang sedang menjulurkan lidahnya. Nabi bersabda, 'Ia hampir mati karena haus. Lalu wanita itumelepas sepatunya dan mengikat dengan kerudungnya dan menimba air dengannya untuk anjing itu. Dia diampuni karenanya."
Apa yang SAYA dapat daripada hadith adalah;
1. 1- Allah itu MAHA Pengampun
lagi Penyanyang.
2. 2- Betapa luasnya rahmat Allah
kepada hamba-hambaNya.
3- Kadang-kala dengan amal yang sedikit dijadikan sebab untuk diberikan keampunan yang besar.
3- Kadang-kala dengan amal yang sedikit dijadikan sebab untuk diberikan keampunan yang besar.
Rasulullah Shallallahu
alaihi wa sallam bersabda:
“Seorang laki-laki melihat dahan pohon di tengah jalan, ia berkata:
Demi Allah aku akan singkirkan dahan pohon ini agar tidak mengganggu kaum muslimin, Maka ia pun masuk surga karenanya.” (HR. Muslim)
“Seorang laki-laki melihat dahan pohon di tengah jalan, ia berkata:
Demi Allah aku akan singkirkan dahan pohon ini agar tidak mengganggu kaum muslimin, Maka ia pun masuk surga karenanya.” (HR. Muslim)
Abdullah bin Mubarak
berkata,
“Betapa banyak amalan yang kecil menjadi besar karena niat,
dan betapa banyak pula amal yang besar menjadi kecil hanya karena niat.”
“Betapa banyak amalan yang kecil menjadi besar karena niat,
dan betapa banyak pula amal yang besar menjadi kecil hanya karena niat.”
4.
4- Amalan yang sama mempunyai
nilai berbeza di sisi Allah disebabkan berbezanya keikhlasan dan kekusyukan
jiwa pengamal-pengamalnya.
5.
5- Supaya kita jangan terlalu
yakin kepada amalan kita sehingga memandang rendah org lain, walhal nasib kita
pun belum tentu lagi.
6.
6- Jangan memandang rendah
pada sesama makhluk tidak kira samada ia binatang ke, haiwan ke atau manusia.
7.
7- Kalau bersedekah, walaupun
orang jahat/berbuat maksiat, dan diberikan sedekah itu kepada binatang
sekalipun, Allah akan beri ganjaran dgn mengampunkan dosa orang
tersebut.
8.
8- Jika pelacur itu bertaubat
dari melakukan dosa pelacurannya selepas memberi minum anjing tersebut, sudah
tentulah dia melakukan taubat nasuha. Jika tidak, akan tergelumanglah pelacur itu
di dalam dosa yang baru.
9.
9- Jika ampunan ini
diperoleh kerana memberi minum seekor anjing, bagaimana dengan orang yang memberi minum
manusia yang haus, memberi makan manusia yang lapar?
1. 10- "Perempuan yang
bertudung tidak semestinya baik, tapi perempuan yang baik semestinya bertudung.”
–UAI
Kesimpulannya hadith ini BUKAN-lah membolehkan kita untuk MELACUR / buat MAKSIAT hanya kerana YAKIN dengan RAHMAT Allah yang Maha Pengampun. Kita sebagai hamba perlu sentiasa memperbaiki diri agar Allah mengurniakan rahmat-Nya kepada kita.
Orang tegur kita sebenarnya sebab sayang / 'care' kat kita. Tak nak kita terus-menerus dalam dosa / murka Allah. Janganlah kita sibuk nak 'jugde', siapa yang nasihat kita,
Sebab kalaulah kita tunggu orang yang sempurna tegur baru nak berubah, bermakna kita tiada peluang untuk berubah.
Sebab kalaulah kita tunggu orang yang sempurna tegur baru nak berubah, bermakna kita tiada peluang untuk berubah.
We need a naseeha to be a better muslim. >.<
Be thankful if still there is someone to remind you if you go astray.
Wa Allahu a3lam
layan video UAI jap~
Rujukan:
2 comments:
sgt bagus dn memberi pengajaran. mohon copy untuk dimuatkan dalam blog saya.
Salah. Hikmahnya Allah nak beritahu walau kebaikan yg dilakukan hanya sekecil zarah Allah pasti akan menghitungnya dengan sebaik2nya diakhirat kelak nanti. Tetapi mesti wajib solat. Kalau tak semua amalan baik akan menjadi kosong. ALLAH hanya membalas kebaikan tu di dunia. Sejahat mana perkerjaannya solat itu tetap wajib sekiranya Islam. Sekian
Post a Comment